Thursday, March 8, 2007

Naik Pesawat, Yang Murah Atau Yang Mahal?

Waktu saya lagi nyari tiket buat dinas ke daerah teman saya ngomong kek gini :"naek pesawat yg mahal, jangan yang murah, ntar kaya adam lho". Pasca kecelakaan adam, kengerian terhadap pesawat low cost memang menerpa berbagai kalangan, terutama para penggede, boss2 dan orang penting lainnya. Beragam masalah sebenarnya sudah terjadi, dan bukan cuma dialami adam air tapi juga oleh maskapai lain seperti Lion, Batavia dan lainnya.


Mulai dari tergelincir dari bandara, nyungsep kesawah, nyasar, punggung bengkok dan tentu yang paling fenomenal, tenggelam di laut tanpa pernah ketauan lagi rupanya. Maka tersebutlah garuda sebagai pesawat yang teraman. Komen kek gini bukan tanpa dasar memang. Maintenance Garuda kabarnya tergolong paling top. Apalagi ditunjang dengan fasilitas perawatan sendiri, Garuda Facility Maintenance. Udah gitu, awaknya juga rata-rata jago-jago. Dan memang waktu nyoba sendiri, berasa kalo supirnya Garuda lebih enak bawa pesawat, pas landingnya terutama, beda sekali dengan maskapai lain, garuda yang saya naikin landing smooth gitu...

But, semua jadi terkoreksi, sang maestropun mengalami nasib sebagaimana para juniornya. Semua masih menebak-nebak kenapa si garuda bisa mengalami nasib tragis. Mulai dari human factor, engine factor sampai yang paling nyol-konyol, sabotase. Dan untuk yang terakhir ini sampai-sampai abang intel kita, Syamsir Siregar bossnya BIN perlu dilibatkan untuk menyelidikinya.

Well, sekarang kalo mau mesen tiket pesawat,menurut saya bukan yang mahal mahal atau yang murah, tapi yang tawakkal



No comments: