Tuesday, November 27, 2007

George Yang Mujahid

Jelang Perang Yarmuk berkecamuk, Panglima Romawi bernama George minta bertemu muka dengan Panglima Muslim Khalid bin Walid. George seorang satria ningrat yang sangat menghargai kejantanan. Sebelum beradu senjata, ia ingin mengenali sosok yang pedangnya telah membuat jeri pasukan Romawi.

Mereka pun saling mendekat, sampai kepala kuda keduanya beradu. George duduk tegak di pelana mewah kuda kelas satu, dengan baju dinas lengkap bertabur pangkat dan bintang penghargaan. Sementara Khalid tampak seperti prajurit Muslim lainnya, begitu bersahaja. Ia memang tak memerlukan aksesoris-aksesoris seperti yang dikenakan George untuk membantunya percaya diri.


''Khalid!'' kata George. ''Aku minta kau bicara jujur, karena orang mulia tidak pernah berdusta.
Jangan menipuku, karena orang besar takut pada Tuhan untuk berdusta.
Apa Tuhan menurunkan pedang kepada Nabimu yang kemudian diberikan kepadamu sehingga dengan senjata itu kamu pasti memenangkan peperangan?''
''Tidak!'' tegas Khalid.
''Mengapa kamu dijuluki Pedang Allah?'' kejar George.
''Aku dulu termasuk yang paling membenci Muhammad, sebelum Allah memberikan hidayah kepada kami untuk memeluk Islam. Setelah menjadi Muslim, Nabi Muhammad memberiku julukan Saifullah Maslul (pedang Allah yang terhunus).''
''Apa yang kamu dakwahkan?''
''Kami mengajak bersyahadat dan komit terhadapnya.''
''Kalau kami menolak?''
''Anda membayar pajak perlindungan sehingga Anda aman bersama kami.''
''Kalau kami menolak?''
''Berarti Anda menghalangi dakwah Islam sehingga kami mengumumkan perang pada Anda.''
''Bagaimana kedudukan orang yang masuk Islam hari ini?''
''Sebagai makhluk, di hadapan Allah kita sama saja.''
''Lalu apa hebatnya orang yang masuk Islam belakangan?''
''Kami yang duluan memeluk Islam, sempat hidup bersama Nabi dan menyaksikan turunnya wahyu dari Allah. Tentu lebih mulia orang yang beriman belakangan, karena ia memeluk Islam meski pembawa risalahnya sudah tiada.''
''Apakah ucapanmu bisa dipegang?''
''Demi Allah!'' tegas Khalid.
''Aku percaya padamu,'' kata George. Ia kemudian membalikkan perisainya tanda bersahabat, lantas berkata pada Khalid, ''Ajarkan kepadaku agama Islam.''

Khalid membimbing George ke kemahnya. Ia menimba air, lalu mengajari George bersuci. Setelah itu Panglima Romawi dituntun bersyahadat dan sholat dua rakaat.

Di luar kemah, pasukan besar Romawi yang malu dan marah pada panglimanya, merangsek pasukan Muslim. Perang berkecamuk seharian.

Ketika langit senja memerah, di antara jenazah Muslim tampak mujahid berkulit putih. Dialah George, yang hanya sempat sholat sunat dua rakaat. Sekali, dan sesudah itu sangat berarti.

1 comment:

Anonymous said...

Oi, achei seu blog pelo google está bem interessante gostei desse post. Gostaria de falar sobre o CresceNet. O CresceNet é um provedor de internet discada que remunera seus usuários pelo tempo conectado. Exatamente isso que você leu, estão pagando para você conectar. O provedor paga 20 centavos por hora de conexão discada com ligação local para mais de 2100 cidades do Brasil. O CresceNet tem um acelerador de conexão, que deixa sua conexão até 10 vezes mais rápida. Quem utiliza banda larga pode lucrar também, basta se cadastrar no CresceNet e quando for dormir conectar por discada, é possível pagar a ADSL só com o dinheiro da discada. Nos horários de minuto único o gasto com telefone é mínimo e a remuneração do CresceNet generosa. Se você quiser linkar o Cresce.Net(www.provedorcrescenet.com) no seu blog eu ficaria agradecido, até mais e sucesso. If is possible add the CresceNet(www.provedorcrescenet.com) in your blogroll, I thank. Good bye friend.