Monday, April 30, 2007

Senengnya Kaum Ajeb-Ajeb

Ketika kita ngomongin dunia malam tentu semua dah pada paham bahwa kita bukan lagi ngomongin pak hansip yg lagi ngeronda pas orang sedang lelapnya tertidur, tentu udah pada paham yang dimaksud disini adalah kehidupan malam di tempat-tempat hiburan malam seperti diskotik, klub malam, pub, karaoke dan tempat-tempat hiburan lainnya.


Ditempat ini berkumpulah berbagai aktivitas maksiat yang tidak halal seperti ikhtilat (campur baur laki prempuan yg bukan mahrom), minuman keras, zina, narkoba, umbar aurat dsb. Tentu saja tempat-tempat yang kayak gini gak bakal dibolehkan ada dalam padangan Islam. Maka sebagaimana yang disebutkan dalam hadits:

"barang siapa yang melihat kemungkaran maka rubahlah dengan tangan, jika tidak kuasa maka rubahlah dengan lisan dan jika tidak mampu rubahlah dengan hati itulah selemah-lemahnya iman"

adalah ke-kuduan dan ke-fardhuan tiap orang beriman mesti untuk menolak dan mengusahakan tempat-tempat maksiat tsb tutup selamanya

Salah satu kota yang paling kaya tempat begituan adalah DKI Jakarta. Sampai pemerintahan yang sekarang, Sutiyoso dan Fauzi Bowo, tempat ini masih aman-aman aja sampai sekarang. Seruan berbagai kelompok ummat islam agar tempat-tenpat tidak halal tsb ditutup tidak pernah dihiraukan penguasa DKI. Bahkan temen-temen dari FPI yang paling sering ngegebuk tempat maksiat ini justru disalahkan. Padahal jika penguasa DKI bertaqwa pada Allah, maka tempat tsb tentu umurnya gak panjang, dan temen-temen FPI gak perlu turun tangan. Maka tetaplah tenanglah kaum hedonis berajeb-ajeb ampe dini hari, karena tempat mereka bermaksiat dilindungi ama penguasa.

Sampai suatu saat, ketika partai Islam mengajukan calon gubernur buat DKI. Pelaku ajeb-ajeb sempat khawatir, jangan-jangan gairah hura-hura mereka tidak akan berlangsung lama, mereka khawatir keinginan kelompok Islam bakal diakomodir oleh calon gubernur mendatang yang didukung oleh partai Islam yang menang Pemilu di DKI.

Komendan Adang, dengan dukungan PKS adalah kengerian bagi kaum hura-hura malam. kalau Fauzi Bowo si cincai lah, toh selama jadi Wagub dia gak rese ama dunia malam. Namun sepertinya kaum ajeb-ajeb dapat bernapa lega, karena Adang dan PKS-nya ga seseram yang mereka bayangkan. Ketika Wimar Witoelar dalam suatu acara di TV swasta bertanya pada Adang :
Karena anda dicalonkan oleh sebuah partai yang bermoral tinggi atau diyakini sebagai partai yang mempunyai nilai moral, saya ingin tanya apa anda akan mendukung penutupan tempat-tempat hiburan yang tidak halal walaupun itu mendatangkan penghasilan bagi daerah?

Adang ngejawab :
Pasti saya tidak tutup! (http://www.perspektif.net/indonesian/article.php?article_id=631)



Yess....betapa bahagianya kaum ajeb-ajeb...betapa nestapa pecinta Islam..
Ini adalah pukulan kedua setelah bossnya Playboy Indonesia dibebaskan dari hukuman oleh PN Jaksel.

Selamat datang di Republik Porno..selamat datang di Jakarat Metropolimaksiat....